# 1
Catat
tanggal, bulan, dan tahun dimulainya
haid
Pencatatan bermanfaat
untuk mendeteksi resiko terjadinya kelainan kesehatan reproduksi wanita yang
berkaitan dengan siklus haid. Para remaja putri yang baru pertama kali
mengalami haid kadang tidak langsung teratur bahkan bisa berlangsung 1-2 tahun.
Lamanya siklus, lamanya pendaharan haid sangat variable selama beberapa bulan
setelah menarche. Kondisi ini merupakan hal yang sangat wajar, sehingga remaja
putri tidak perlu khawatir.
# 2
Volume
darah tiap remaja berbeda
Jumlah darah
yang keluar setiap wanita berbeda-beda. Jumlah yang normal antara 30-80cc
setiap kali haid. Cara mengetahui banyak sedikitnya darah yang keluar yaitu
dengan mencatat berpa kali sehari ganti pembalut. Hal ini untuk menghindari resiko
anemia pada remaja putri yang haidnya berlebihan.
# 3
Konsumsi
zat besi
Remaja yang
mengalami anemia akan mudah mengalami anemia, mudah pusing, lelah dan tidak
bersemangat sehingga akan mengurangi konsentrasi belajar. Untuk mencegah
anemia, konsumsi makanan yang mengadung zat besi atau minum tablet tambah darah
pada saat haid.
# 4
Kenali
jenis menstruasi
Yang perlu
kamu perhatikan adalah jenis menstruasi. Pertama adalah menstruasi dengan rasa
sakit pada perut yang dalam hal ini termasuk dalam kategori normal. Jika mens
disertai rasa sakit yang sampai tak tertahan bahkan sampai pingsan disebut
dismenorrhoe. Kondisi ini harus segera diatasi dengan cara mengompres perut
atau obat pengurang nyeri.
# 5
Ganti
pembalut secara teratur
Untuk mencegah
infeksi, gantilah pembalut 4 jam sekali, meskipun darah dalam pembalut belum
penuh.
# 6
Jaga
Kebersihan genital
Mencuci bersih
setelah buang air besar dan kecil supaya darah sisa air seni tidak menempel
pada kulit kelamin. Cara membersihkannya pun harus benar yaitu dari depan
kebelakang.
# 7
Kenakan
Pembalut yang benar
# 8
Hindari
hal-hal negatif
Remaja putri
perlu hati-hati karena setelah haid akan terjadi kematangan funsi alat-alat
seksualnya. Apabila melakukan hubungan seks akan terjadi kehamilan
# 9
Kunjungi
Dokter
Jangan segan
mengunjungi dokter atau fasilitas pelayanan kesehatan reproduksi bila ada rasa
kekhawatiran. Jagalah kesehatan reproduksi supaya tidak berdampak buruk dimasa
depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar