Sabtu, 07 Juli 2012

Janji "Reward" Membuat Karyawan Bekerja Lebih Baik


Ilustrasi bonus kerja.
Ilustrasi bonus kerja. (sumber: Blend/Visualphotos)
Butuh realisasi juga, tak sekadar janji semata. 

Karyawan yang diberikan janji reward akan memberi performa kerja lebih baik ketimbang diberi ancaman. Begitu kesimpulan studi yang dilangsungkan di Michigan State University's Broad College of Business, AS.

Karen Sedatole, profesor akunting di universitas tersebut mengatakan, riset ini merupakan kelanjutan dari riset sebelumnya yang mengatakan ancaman penalti akan lebih "mencambuk" pekerja untuk memberi performa lebih baik. 

"Namun, hasil penelitian kami justru mengatakan, 'wortel' atau reward manis jauh lebih efektif untuk membuat karyawan bekerja lebih baik. Dengan kata lain, karyawan merespon janji bonus dengan pekerjaan yang baik," kata Sedatole. 

Para peneliti melakukan serangkaian eksperimen ilmiah untuk mencari tahu tentang respon pekerja terhadap ancaman penalti atau janji reward

"Artinya bagi perusahaan, karyawan-karyawan yang menerima bonus untuk kerja kerasnya akan bekerja lebih keras lagi, meningkatkan produktivitas, dan bahkan bisa melipatgandakan keuntungan. Namun, ini berkait dengan rasa percaya. Tak akan ada artinya bila janjinya ternyata palsu. Sementara itu, ancaman penalti justru bisa membuat karyawan kehilangan kepercayaan terhadap atasan, dan ini bisa membuat karyawan malas bekerja," kata Sedatole. 

Beberapa contoh penalti atau ancaman di dunia bisnis, termasuk pengurangan gaji, pemindahkerjaan, dan sangsi, ataupun aksi indisipliner justru menurunkan performa kerja karyawan.   


http://www.beritasatu.com/karier/55624-janji-reward-membuat-karyawan-bekerja-lebih-baik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar